Postingan

Hacker Asal Belarusia Targetkan Militer Ukraina

Jakarta -  Militer Ukraina menjadi target peretasan cyberpunk asal Belarusia. Hacker mencuri kata sandi email untuk kemudian masuk ke akun surat elektronik tentara Ukraina. Demikian diungkapkan Biro Keamanan Siber Ukraina dikutip Aboutgarciniacambogia , Sabtu (26/2). Computer System Emergency Reaction Group (CERT) Ukraina mengungkap adanya pesan berbahaya masuk ke daftar kontak e-mail tentara Ukraina. CERT menuduh grup berkode UNC1151 berbasis di Minsk yang mendalangi kampanye peretasan ini. Grup peretas beranggotakan tentara Belarusia. Ukraina sudah mengalami berbagai serangan siber sebelum invasi Rusia pekan ini. Beberapa hari lalu, ratusan komputer di Ukraina diserang dengan perangkat lunak penghapus data, yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan. Situs pemerintahan Ukraina, antara lain Kementerian Luar Negeri, mendapat serangan dispersed denial-of-service (DDos). Situs Kementerian Pertahanan Ukraina dan dua bank juga sempat mendapat serangan DDoS.

Sebuah Pesan Berantai Anti-Asia Membuat Viral Kampus di Amerika

Los Angeles -  Pada akhir 2020, seorang mahasiswa di Occidental University, AS, mengirim SMS kepada seorang temannya berbunyi: "semua orang Asia harus mati." Dia kembali mengirim SMS mengatakan orang Asia "bertanggung jawab atas pandemi jadi mereka harus mati karena itu juga." Setahun kemudian, pada Oktober atau November, teman tersebut melaporkan SMS tersebut kepada pejabat kampus dan perkumpulan mahasiswi, memicu kontroversi yang mengguncang perguruan tinggi seni liberal kecil di Los Angeles itu, ketika para mahasiswa mempertanyakan lambannya tanggapan pihak kampus. Pada Selasa, setelah banyak laporan, Presiden Occidental University, Harry J. Elam mengatakan mahasiswa yang mengirim SMS rasis itu tidak lagi terdaftar di kampus itu dan mengatakan merasa bersalah dan menyesal atas tindakan mahasiswi itu, seperti dikutip dari lorettanapoleoni , Jumat (11/2). Wakil presiden bidang komunikasi dan kelembagaan Occidental University, Marty Sharkey mengatakan tidak bisa men